Latihan PKN MKDU 4111: Asas Ius Soli dan Ius Sanguinis
1. Dalam
konteks kewarganegaraan dikenal dua asas, yakni Ius Soli dan asas Ius
Sanguinis, jelaskan?
Ada dua asas yang dipakai dalam penentuan
Kewarganegaraan, yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis. Asas ius soli
menentukan warga negaranya berdasarkan tempat tinggal/kelahiran di suatu
negara, adalah warga negara tersebut. Sebagai contoh, apabila Anda punya anak
lahir di Amerika Serikat karena Amerika Serikat menganut asas ius soli ini
secara otomatis anak tersebut mempunyai Kewarganegaraan Amerika Serikat.
(dilihat dari sisi Amerika Serikat).
Asas ius sanguinis, menentukan warga
negaranya berdasarkan keturunan (pertalian darah), dalam arti siapa pun anak
kandung (yang sedarah seketurunan) akan mengikuti Kewarganegaraan orang tuanya.
Sebagai contoh, Anda sebagai anak atau warga negara Indonesia yang menganut
asas ius sanguinis mempunyai anak laki di Malaysia yang menganut asas yang sama
maka otomatis anak Anda tersebut mengikuti Kewarganegaraan Anda sebagai WNI,
tanpa masalah.
2.
Apa dampak dari adanya dua asas dalam penentuan warga negara bagi bangsa
Indonesia?
a. Mereka yang mempunyai Kewarganegaraan
ganda atau bipatride karena negara asal orang tua yang bersangkutan menganut
asas ius sanguinis sedangkan yang bersangkutan melahirkan anak, tinggal di
negara yang menganut asas ius soli.
b. Mereka yang sama sekali tidak mempunyai
(apatride) karena yang bersangkutan dilahirkan Kewarganegaraan di negara yang
menganut asas ius sanguinis sedangkan negara asal orang tua yang bersangkutan
menganut asas ius soli. Di negara Indonesia untuk menentukan apakah termasuk
WNA atau WNI kita merujuk pada Pasal 26 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa asing yang ditentukan atau disahkan dengan undang-undang.
Sebagai warga negara (ayat 1) syarat-syarat mengenai Kewarganegaraan ditetapkan
dengan Undang-undang (ayat 2). Berdasarkan Pasal 26 ayat 2 Undang-undang Dasar
1945 maka dibuatlah Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan
Indonesia. Anda perlu mencari dan mengkaji undang-undang tersebut.
c. Naturalisasi (pewarganegaraan).
Walaupun dalam menentukan pilihan dalam Kewarganegaraan tidak dapat memenuhi
prinsip lus anguinis atau lus soli orang dapat memperoleh Kewarganegaraan
dengan jalan "Pewarganegaraan" atau "Naturalisasi". Dalam
pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif. Dalam pewarganegaraan aktif
seseorang dapat menggunakan "hak opsi" untuk memilih atau mengajukan kehendak
untuk menjadi warga negara, sedangkan dalam pewarganegaraan pasif, seseorang tidak
mau diwarganegarakan oleh suatu negara maka yang bersangkutan dapat menggunakan
"hak repudiasi", yaitu hak untuk menolak Kewarganegaraan tersebut.
Komentar
Posting Komentar